Selasa, 07 Agustus 2012

soal UKG kimia


Tentukan bilangan oksidasi:
1.     H2, H2SO4, Fe, FeSO4, NO3
2.     H dalam H2SO4 ;
3.     S dalam H2SO4 ;
4.     H dalam Aluminium hidrida ;
5.     H dalam NH3 ;
6.     O dalam perhidrol ;
7.     Cl dalam ClF5 ;
8.     Cr dalam ion bikhromat ;
9.     O dalam F2O.
10.  Cl dalam asam perkhlorat

1.     Mengapa dalam konsep klasik reaksi Na + Cl2 → NaCl tidak termasuk reaksi redoks. Bagaimana defini reaksi oksidasi dan reduksi dalam konsep klasik? Berikan 5 contoh reaksi oksidasi dan 5 contoh reaksi reduksi menurut konsep klasik.
2.     Dalam pandangan modern terdapat dua konsep redoks, yaitu redoks berdasarkan perpindahan elektronm dan redok berdasarkan konsep bilangan oksidasi. Jelaskan
perbedaan di antara keduanya.
3.     Dapatkah reaksi oksidasi berlangsung terpisah? Jelaskan berdasarkan tiga konsep redoks yang anda kenal.
4.     Apakah yang dimaksud dengan oksidator menurut masingmasing konsep.
5.     Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari unsur dan reaksi reduksinya.
6.     Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari oksida dan reaksi reduksinya.
7.     Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari asam dan reaksi reduksinya.
8.     Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari unsur dan reaksi reduksinya.
9.     Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari garam dan reaksi oksidasinya.
10.  Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari oksida dan reaksioksidasinya.
11.  Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari asam dan reaksioksidasinya.
12.  Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari garam dan reaksioksidasinya.
13.  Tulis perubahan oksidasi / reduksi dari reduktor/oksidator berikut
a.     asam sulfat pekat
b.    asam nitrat encer
c.     asam nitrat pekat
d.    gas khlor
e.     ion khorida
f.     batu kawi
g.    KMnO4 suasana asam
h.     KMnO4 alkalis
i.      Kalium bikhromat
j.      Logam Zn
k.     Fero oksida
l.      asam nitrit
m.   kupro sulfat
n.     kupri sulfit
14.  Redoks atau bukan redoks-kah reaksi berikut. Jika redoks tentukan okdator dan reduktornya
a.     Zn + O2 → ZnO
b.    CaO + H2SO4 → CaSO4 + H2O
c.     Na + HCl → NaCl + H2
d.    Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O + SO2
e.     KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 → K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
f.     Zn + HCl + HNO3 → ZnCl2 + H2O + NO
g.    MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
15.  Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara aljabar:
a.     Zn + O2 → ZnO
b.    Na + HCl → NaCl + H2
c.     Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O + SO2
d.    KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 → K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
e.     Zn + HCl + HNO3 → ZnCl2 + H2O + NO
f.     MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
16.  Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi:
a.     Na + HCl → NaCl + H2
b.    Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O + SO2
c.     KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 → K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
d.    Zn + HCl + HNO3 → ZnCl2 + H2O + NO
e.     MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
17.  Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi/ion elektron:
a.     Na + HCl → NaCl + H2
b.    Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O + SO2
c.     KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 → K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
d.    Zn + HCl + HNO3 → ZnCl2 + H2O + NO
e.     MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2

1.     Gambarkan skema sel volta lengkap dengan jembatan garamnya, jika suatu sel volta elektrodanya terdiri atas logam L dalam larutan L2+ dan logam M dalam larutan M3+
2.     Lanjutan soal nomor 1. Jika diketahui pula Eo L2+/L = -3,4 Volt sedang Eo M3+/M = -5,6 Volt maka:
a.     Anodanya adalah logam . . . . . .
b.    Katodanya adalah . . . . ..
c.     Elektroda negatifnya adalah . . . . .
d.    Elektroda positifnya adalah . . . . .
e.     Reaksi oksidasinya :
f.     Reaksi reduksinya :
g.    Reaksi selnya :
h.     elektron mengalir dari . . . . . ke . . . . .
i.      Jika jembatan garamnya terbuat dari salmiak, maka ion NH4 + akan
j.      masuk keruang . . . . . sedang ion Cl− akan masuk ke ruang . . . .
k.     Potensial selnya = . . .
3.     Sel volta tanpa jembatan garam hanya menghasilkan listrik sesaat, meskipun logam elektroda masih tercelup dalam elektrolit. Mengapa? Apakah fungsi jembatan garam pada sel volta?
4.     Jika suatu sel volta, elektrodanya terdiri atas Zn dalam Zn2+ dan Fe dalam Fe2+, maka:
a.     Anodanya adalah logam . . . . . .
b.    Katodanya adalah . . . . ..
c.     Elektroda negatifnya adalah . . . . .
d.    Elektroda positifnya adalah . . . . .
e.     Reaksi oksidasinya :
f.     Reaksi reduksinya :
g.    Reaksi selnya :
h.     elektron mengalir dari . . . . . ke . . . . .
i.      Jika jembatan garamnya terbuat dari garam dapur , maka ke ruang anoda akan masuk ion . . . . sedang ke ruang katoda akan masuk ion . . .
j.      Dengan melihat tabel potensial elektroda, berapakah potensial selnya?

1.     Apakah perbedaan sel volta dengan sel elektrolisis?
2.     Pada elektrolisis larutan, di ruang katoda terjadi persaingan reduksi antara kation elektrolit dan H2O.
a.     Kapan H2O memenangkan persaingan. Bagaimana reaksi reduksi H2O yang terjadi.
b.    Kapan kation memenangkan persaingan, dan bagaimana rekasi reduksinya?
3.     Pada elektrolisis leburan elektrolit, siapakah yang mengalami reduksi di ruang katoda?
4.     Pada ruang anoda, terjadi persaingan oksidasi antara batang anoda , H2O dan anion.
a.     Kapan anoda memenangkan persaingan, bagaimana reaksi oksidasinya?
b.    Jika anodanya pasif persaingan terjadi antara H2O dan ion negatif.
5.     Kapan H2O memenangkan persaingan? Bagaimana reaksi oksidasi H2O?
6.     Jika anionnya OH-, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah . . . . sedang reaksi oksidanya adalah . . . . .
7.     Jika anionnya Cl-, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah . . . . sedang reaksi oksidanya adalah . . . . .
8.     Jika anionnya ion it, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah . . . . sedang reaksi oksidanya adalah . . . . .
9.     Jika anionnya ion at, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah . . . . sedang reaksi oksidanya adalah . . . . .
10.  Tulis reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda karbon.
11.  Jika pada reaksi nomor 5, digunakan listrik 5 Amper selama 2 jam, berapa liter gas yang terbentuk di ruang anoda, jika suhu ruang 27oC dan tekanan ruang 1 atm
12.  Jika leburan NaCl di elektrolisis, dapatkah terbentuk gar H2 di ruang katoda, mengapa?
13.  Tulis reaksi elektrolisis CuSO4 dengan elektrode tembaga. Jika proses dilakukan selama dua jam dan ternyata betang katoda beratnya bertambah 3,175 mgram, berapa amper arus yang dipoergunakan?
14.  Pada kasus nomor 5, dihasilkan O2 di ruang anoda. Apakah pada kasus nomor 8, juga dihasilkanO2 di ruang anoda? Mengapa?
15.  Kapan elektrolisis disebut penyepuhan? Bagaimana skema melapis logam perak dengan emas.

1.     Apakah korosi itu? Dalam sudut pandang kimia, korosi adalah peristiwa redoks. Dalam hal ini yang berfungsi sebagai oksidator adalah . . . . . dan reduktornya adalah . . . .
2.     Bagaimana prinsip mencegah terjadinya korosi? Berikan contohcontoh pencegahan korosi.
3.     Bagaimanakah arah aliran kalor pada reaksi eksoterm ?
4.     Ditehui reaksi : R → P merupakan reaksi eksoterm.
a.     Zat manakah ( R atau P ) yang mempunyai entalpi lebih besar ?
b.    Bagaimanakan tanda (negatif / positif) untuk _H reaksi tersebut ?
5.     Bagaimanakah tanda ΔH untuk reaksi berikut ?
a.     H2O(l) → H2O(g)                                                                            
b.    CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
c.     CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
d.    Fe(s) + S(s) → FeS(s)
e.     Ba(OH)2.8H2O(s) + 2NH4Cl(s) → BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l)

sejarah perkembangan sistem periodik



Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.

1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium. Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I = 127. unsur pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23dan K = 39.
Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.
Triade
A r
Rata-Rata A r unsur pertama dan ketiga
Kalsium
Stronsium
Bariuim
40
88
137
(40 + 137) = 88,
2
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom unsure pertama dan ketiga.

3. Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1
Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
1. H
2. Li
3. Be
4. B
5. C
6. N
7. O
8. F
9. Na
10. MG
11. Al
12. Si
13. P
14. S
15. Cl
16. K
17. Ca
18. Ti
19. Cr
20. Mn
21. Fe
22. Co&Nl
23. Cu
24. Zn
25. Y
26. ln
27. As
28. Se
29. Br
30. Cu
31. Sr
32. Sr
33. Zr
34. Bi & Mo
35. Po &


Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Sistem periodik Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872. Gambar Tabel daftar periodik Mendeleyev dapat diklik disini
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.

soal ulangan harian ksp 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

1. Jika pH larutan M(OH)3 jenuh adalah 9, kelarutan M(OH)3 dalam air adalah …
    a. 10–5 mol/L                                                c.3 x 10–5 mol/L                       e. 3,3 x 10–6 mol/L
    b. 10–9 mol/L                                   d. 3,3 x 10–10 mol/L
2. Kelarutan Ba3(PO4)2 dalam air adalah a mol/L, maka harga Ksp Ba3(PO4)2 adalah …
    a. a5                  b. 108 a5                            c. (108 a)1/5                        d. 265 a5                             e. 5a5
3. Kelarutan senyawa PbCrO4 = 1,5 x 10–7 mol/L. Tetapan  hasil kali kelarutan PbCrO4 adalah …
    a. 1,5 x 10–12                                                               c. 1,5 x 10–14                           e. 2,25 x 10–12
    b. 2,25 x 10–14                                            d. 3,25 x 10–14
4. Pada suhu tertentu Ksp Cr(OH)2 = 1,08 x 10–19. Kelarutan senyawa Cr(OH)2 adalah …
   a. 3,0 x 10–7 mo/L                             c. 3,22 x 10–9 mo/L                  e. 3,28 x 10–9 mo/L
   b. 6,56 x 10–10 mo/L                                     d. 16,4 x 10–10 mo/L
5. Kelarutan L(OH)2 dalam air sebesar 5 x 10–4 mol/L sehingga larutan jenuh L(OH)2 dalam air  
    memiliki pH …
    a. 10,3                     b. 11,0                                    c. 9,7               d. 3,7                           e. 12,0
6. Jika pH larutan M(OH)3 jenuh adalah 9, kelarutan M(OH)3 dalam air adalah …
    a. 10–5 mol/L                                                c. 3 x 10–5 mol/L                      e. 3,3 x 10–6 mol/L
    b. 10–9 mol/L                                   d. 3,3 x 10–10 mol/L
7. Jika pH larutan L(OH)2 jenuh = 11, Ksp L(OH)2 adalah …
    a. 5 x 10–10                                       c. 5 x 10–9                                          e. 5 x 10–8
    b. 10–9                                              d. 10–8
8. Jika Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10–6, kelarutan Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam 250 ml larutan adalah …
    a. 0,740 g                 b. 0,370 g        c. 0,185 g         d. 7,400 g                    e. 3,700 g
9.Dalam 100 cm3 air dapat  larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari Mg(OH)2 adalah …
   a. 16,0 x 10–12                                                c. 3,2 x 10–11                          e. 8,0 x 10–11
   b. 4,0 x 10–10                                                                d. 8,0 x 10–8
10. Ksp BaSO4 = 1,1 x 10–10, kelarutan BaSO4 dalam larutan Na2SO4 0,02 M adalah …
      a. 5 x 10–8 mol/L                            c. 5,5 x 10–8 mol/L                  e. 5 x 10–9 mol/L
      b. 5,5 x 10–9 mol/L                                     d. 5,5 x 10–7 mol/L
11. Kelarutan PbSO4 dalam air = 1,4 x 10–4 mol/L. Kelarutan PbSO4 dalam larutan K2SO4 0,05 M
      adalah …
      a. 2 x 10–6 mol/L                            c. 3 x 10–7 mol/L                      e. 4 x 10–8 mol/L
      b. 5 x 10–6 mol/L                          d. 5 x 10–8 mol/L
12. Dalam 1000 ml larutan terdapat campuran garam-garam Ba(NO3)2, Sr(NO3)2, dan Pb(NO3)2 yang
      konsentrasinya masing-masing 0,01 M. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 81 mg Na2CrO4
      (Mr = 162). Pada suhu 25C garam yang mengendap adalah
      (Ksp BaCrO4 = 2 x 10–10, SrCrO4 = 3,6 x 10–5, PbCrO4 = 1,8 x 10–14)
      a. SrCrO4                                       c. BaCrO4                               e. PbCrO4
      b. SrCrO4 dan BaCrO4                    d. BaCrO4 dan PbCrO4
13. Ke dalam larutan CaCl2 0,03 M ditambahkan larutan NaOH sampai mulai terbentuk   endapan.
      Jika pH saat terbentuk endapan adalah 12, Ksp Ca(OH)2 adalah …
      a. 3 x 10–3                                      c. 3 x 10–4                                          e. 9 x 10–3
      b. 9 x 10–5                                                  d. 3 x 10–6
14. Rumusan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 dinyatakan sebagai....
      a. [Ag+]                                          c. [SO4-2]                                  e. [Ag2SO4 ]
      b. [Ag+] [SO4-2]                              d. [Ag+]2 [SO4-2]
15. Kelarutan Mg(OH)2 yang terbesar terdapat dalam larutan.....
      a. NaOH 0,001 M                          c. Ba(OH)2 0,01 M                   e. KOH 0,1 M
      b. MgCl2 0,001 M                          d. MgSO4 0,1 M